Telemarketing berasal dari kata Tele dan Marketing.
Tele artinya jauh, marketing artinya aktifitas pemasaran. Jika
diartikan secara keseluruhan telemarketing (biasa disingkat dengan TM)
adalah aktifitas memasarkan produk atau jasa melalui saluran komunikasi
jarak jauh (telekomunikasi).
Produk yang dipasarkan secara jarak jauh ini biasanya asuransi, kartu
kredit, pinjaman, paket wisata, voucher hotel atau villa, kendaraan,
jasa konstruksi dan arsitektur dan apa saja. Iklan yellow pages ukuran kecil juga dijual melalui telemarketing.
Dalam menjalankan tugasnya seorang telemarketer bersenjatakan telepon
dan fax. Telepon digunakan untuk menghubungi prospek (sebutan bagi
calon customer), sedangkan fax digunakan untuk mengirimkan pricelist, undangan, voucher, dan sebagainya. Keberadaan fax juga bisa digantikan dengan email, jika prospek aktif menggunakan email.
Telepon yang digunakan biasanya dilengkapi dengan headset / handsfree
supaya tangannya tidak capek, dan sambil menelepon bisa memegang pulpen
dan mencatat hal-hal penting.
Aktifitas pemasaran sendiri sebenarnya sangat luas, tidak terbatas pada
aktifitas menawarkan produk atau jasa saja, melainkan ada aktifitas
perencanaan (plan), eksekusi (do) dan evaluasi (check). Namun dalam banyak kasus, seorang telemarketer hanya melakukan aktifitas jualan (do) saja. Aktifitas perencanaan target, penyiapan data prospek, dan evaluasi dilakukan oleh orang lain, seperti Team Leader (TL) / Supervisor (Spv)/ Distric Sales Manager (DSM).
Telemarketer tidak bisa bekerja sendirian. Setelah mencapai kesepakatan dengan prospek, maka proses selanjutnya adalah kontrak penjualan (closing). Dalam proses ini telemarketer harus mendatangi hot prospek (prospek yang sudah pasti akan beli) dengan diwakili oleh asisten mereka.
Biasanya seorang asisten telemarketing bekerja untuk beberapa orang
telemarketer sekaligus. Ini untuk alasan efisiensi biaya transportasi
karena seringkali lokasi customer berada dalam satu area, bahkan jalan
yang sama. Sekali menyelam dua tiga pulau terlampau
Seorang staf telemarketing juga harus memiliki cara untuk
menghadapi penolakan. Bagaimana menjawab yang efektif atas berbagai
alasan penolakan yang disampaikan oleh prospek. Kemampuan handling rejection ini biasanya meningkat seiring dengan bertambahnya jam terbang sebagai seorang telemarketing staff.
Seorang telemarketer yang handal bisa merubah penolakan
menjadi hot prospek, bahkan akhirnya menjadi pelanggan yang setia dan
melakukan pembelian berulang. Dalam banyak kasus, seorang prospek
menolak membeli dengan telemarketer A akan bertekuk lutut ketika
ditangani oleh telemarketer B.
Theathre of Mind
Inilah yang penting, membangkitkan imajinasi pelanggan atas produk
maupun jasa yang ditawarkan. Karena menawarkan lewat telepon maka telemarketer
harus bisa memberikan gambaran yang jelas sekaligus menarik minat
prospek untuk membeli. Tanpa itu maka akan sulit untuk menjual. Tiap
telepon akan berakhir dengan penolakan!
Call Record
Ini juga sangat penting. Setiap panggilan harus dicatat dengan jelas.
Siapa nama PIC-nya, berapa nomor telepon kantornya, berapa nomor HP
nya, statusnya sebagai pengambil keputusan atau sekedar perantara, siapa
bos yang sebenarnya, bagaimana status akhirnya (prospek, hot prospek,
salah sambung, sudah mati, atau apa), berapa durasi teleponnya, dan
sebagainya.
sumber : deteksi.com
1 komentar:
Informasi tentang telemarketing sangat bagus, kalau mau deteil temukan di Teknik Telemarketing di Laruno.com Portal Bisnis dan Karir Indonesia
Posting Komentar