Hari Kebangkitan Nasional 2013
(Berusaha Bangkit di Tengah Kegelapan)
Hari ini, 105 tahun sudah semangat itu dilahirkan
di tengah-tengah bangsa. Mungkin Hari Kebangkitan Bangsa ini hanya diperingati
pada satu hari saja, tapi apakah semangat bangsa ini untuk bangkit hanya pada
saat hari ini saja?
20 Mei 2013 – Hari ini adalah peringatan
yang seharusnya berharga bagi Bangsa Indonesia. Melihat sejenak ke belakang
sejarah peringatan hari ini, sebuah semangat pertama organisasi nasional
berdiri di tengah-tengah kegalauan bangsa. 20 Mei 1908, lebih dari seabad yang
lalu ada semangat baru muncul dengan berdirinya Boedi Oetomo sebagai organisasi
nasional pertama di Indonesia. Seiring dengan berdirinya Boedi Oetomo muncullah
organisasi-organisasi nasional lainnya yang membaawa semangat kebangkitan bagi
bangsa dari bangsa yang diam terjajah menjadi bangsa yang berjuang untuk sebuah
kata, merdeka.
Bangsa Indonesia 2013 – Sepertinya
semangat itu kini bagaikan sebuah api lentera yang akan habis bahan bakarnya.
Semangat kebangkitan masih ada namun tak semua orang memilikinya. Kembali
bangsa ini terjajah. Terjajah oleh saudara kandungnya di bumi pertiwi. Banyak praktek-praktek
busuk yang membuat beberapa orang “buncit” namun orang di belahan pertiwi yang
lain bagaikan debu yang tak berarti. Sangat miris saat kita melihat keadaan
bangsa yang mempertontonkan betapa jauhnya jarak antara si kaya dan si tak
punya. Bukan karena si kaya mengumpulkan uangnya dari tetesan keringat usahanya
yang benar, namun banyak si kaya di bangsa ini yang malah menghisap uang yang
bukan haknya. Gedung DPR-RI, gedung-gedung DPRD seluruh nusantara,
kantor-kantor birokrasi seluruh nusantara bagaikan sarang mafia yang menjual
kepala rakyatnya untuk memuaskan dahaganya untuk kaya.
Demokrasi
memunculkan kebebasan bersuara sebebas-bebasnya, dan akirnya semua berkoar-koar
terkadang tak ada arti hanya sekedar retorika pemanis. Partai-partai politik
mengatas namakan bangsa dan rakyat kecil mulai kelihatan belangnya. Ternyata tak
bisa dipungkiri ada sebagian yang hanya menjadi topeng bagaikan kesatria namun
menusuk dari belakang seperti seorang waria. Kita lihat saja beberapa partai
politik sekarang sudah menjadi buruk citranya karena praktek-praktek busuk korupsi
dari kadernya. Tak bisa dipungkiri uang-uang haram itu telah mengalir ke dalam
partai-partai tersebut. Masih kita ingat saat partai pertama tersangkut dalam
kasus korupsi, partai yang lain bersemangat berkoar-koar memojokkan partai
tersebut. Namun kita liat di episode selanjutnya partai yang berkoar-koar
tersebut malah ikut juga tersangkut kasus korupsi. Terlintas pemikiran ternyata
panggung politik ini adalah semu, banyak perkataan yang manis hanya sebuah
retorika belaka, yang menipu mata kita.
Boedi Oetomo Kini – Beruntung
bangsa ini masih mempunyai para pemuda yang idealis. Walaupun ditengah erosi
semangat perjuangan bangsa, masih banyak organisasi-organisasi pemuda yang
belum tersentuh politik dan masih mempunyai ideologi perubahan bagi bangsa.
Sebut saja kelompok-kelompok pemuda seperti yang tergabung dalam kelompok
Cipayung (GMKI, GMNI, HMI, PMKRI, PMII) yang sampai detik ini masih berkarya
menyuarakan kebangkitan bagi bangsa ini. Bukan hanya kelompok pemuda yang
tergabung dalam Cipayung, masih banyak lagi kelompok-kelompok pemuda yang masih
punya semangat Kebangkitan Bangsa seperti cita-cita organisasi pertama Boedi
Oetomo. Bangsa ini sepatutnya berterima kasih pada penerus semangat pendiri
Boedi Oetomo 105 tahun yang lalu.
Sekarang
tongkat estafet semangat Boedi Oetomo ada di tangan kita kaum muda, beranikah
kita mempertahankan keidealismean kita dan memperjuangkan Bangsa ini untuk
bangkit di tengah kegelapan?
Selamat Hari
Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2013
0 komentar:
Posting Komentar