D.Iskan - Men BUMN |
Pagi ini aku lihat sebuah wawancara ringan di tv, ada nama Dahlan Iskan. Siapa beliau ini??? Sekilas melihatnya sebagai sosok supel, sederhana, tapi berwibawah. Beliaulah sang Mentri BUMN yang baru, hasil dari resuffel kabinet Indonesia Bersatu (II). Setelah aku mengikuti wawancara itu tadi pagi, aku sedikit agak optimis pada kinerja beliau nantinya (semoga). Selain pengalamannya memajukan PT.PLN saat bliau menjadi Dirut-nya, beliau juga tadi sempat mengatakan himbauannya untuk para dewan direksi BUMN se-Indonesia harus bebas dari intervensi dari dalam maupun luar. Yang mengakibatkan suatu Bumn tidak pernah maju adalah Dewan Direksinya yang tidak kompak. Beliau menghimbau agar siapa yang masih terpengaruh intervensi diharapkan segera mengundurkan diri sebelum beliau bertindak lebih jauh kepada mereka.
Beliau juga sempat mengatakan bahwa telah ada beberapa program pertamanya sebagai Mentri BUMN telah dirapatkan dengan beberapa Dirjen BUMN. Seperti dikatakannya, beliau sudah rapat dengan BUMN yang mengurus jalan tol. Target beliau agar tidak ada lagi antrean di gerbang tol, mengingat gerbang tol di negara-negara tetangga kita kayak Malaysia sidah tak ada lagi antrean di gerbang tol. Kemudian saat wawancara tadi pagi itu sang pembawa acaranya menantangnya dengan target 100 hari, tapi dengan tertawa Pak Mentri menjawab dengan penuh keyakinan menyelesaikan masalah seperti itu tak perlu 100 hari, cukup 1 bulan aja.... wah, Hadeesen tunggu lah Pak Mentri, hehehehe.....
Untuk mengenalnya lebih dekat lagi, siapa sih Pak Mentri yang satu ini, apa sih catatan kariernya, simak hasil pencarianku di mbah Google ini. Profil beliau ini kuambil dari blog kliping tentang pak Dahlan.
Untuk mengenalnya lebih dekat lagi, siapa sih Pak Mentri yang satu ini, apa sih catatan kariernya, simak hasil pencarianku di mbah Google ini. Profil beliau ini kuambil dari blog kliping tentang pak Dahlan.
Dahlan Iskan (lahir tanggal 17 Agustus 1951 di Magetan, Jawa Timur), adalah CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos News Network, yang bermarkas di Surabaya. Ia juga adalah Direktur Utama PLN sejak 23 Desember 2009.
Karir Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda (Kalimantan Timur)
pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak
tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang.
Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu
hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi
surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar.
Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah
satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih
dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan
di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta.
Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru.
Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN
menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya
banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta. Selain sebagai pemimpin
Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua
perusahaan pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di
Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya.
Ayo Indonesia, kita doakan sosok baru ini. Semoga dapat berkarya di bangsa ini. :)
[HDSN/hdsn]
0 komentar:
Posting Komentar