klik gambarnya untuk memperbesar |
Ini keterangan gambarnya yang kukuti dari Kompas.com; Pebalap Ducati, Valentino Rossi (kiri), ikut tersenggol ketika motor
pebalap Gresini Honda, Marco Simoncelli (tengah), jatuh, dan ditabrak
motor pebalap Yamaha Tech 3, Colin Edwards (atas), di Tikungan 11 lap
kedua GP Malaysia, Minggu (23/10). Akibat tabrakan ini, helm Simoncelli
terlepas dan dia langsung terkapar di lintasan, dan kemudian dinyatakan
meninggal dunia. Sedangkan Edwards mengalami dislokasi bahu, dan Rossi
selamat dari kecelakaan maut ini.
Mantan juara dunia kelas 500 cc, Wayne Gardner, memberikan kekuatan
kepada Colin Edwards dan Valentino Rossi, yang terlibat dalam kecelakaan
maut di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/2011), yang merenggut
nyawa pebalap Italia, Marco Simoncelli. Menurut juara dunia 1987
tersebut, insiden tragis itu tak terhindarkan.
Itu bukan salah mereka. Tak ada yang bisa dilakukan. Keduanya akan
putar ulang peristiwa itu dalam pikiran, lagi, dan lagi, lalu bertanya
jika mereka seharusnya bisa belok ke kiri, ke kanan, atau mengerem lebih
keras.
Edwards dan Rossi menabrak Simoncelli ketika Simoncelli
jatuh dan meluncur ke jalur mereka. Pebalap Yamaha Tech 3 dan Ducati
tersebut tak bisa menghindar sehingga terjadilah tabrakan yang membuat
Simoncelli cedera parah pada kepala, leher, dan dada.
Gardner
mengungkapkan hal tersebut karena dia pernah mengalami insiden serupa
dengan Franco Uncini pada GP Belanda 1983. Waktu itu dia menabrak
pebalap asal Italia tersebut ketika berusaha menghindari para rivalnya
setelah terjadinya kecelakaan di tengah trek. Saat itu Uncini sempat
koma, tetapi bisa pulih dan sekarang menjadi perwakilan bidang
keselamatan pebalap MotoGP.
Nah, berdasarkan pengalaman itulah
Gardner tahu bagaimana perasaan Edwards dan Rossi. Bahkan, setelah itu
muncul rumor bahwa Rossi segera pensiun meskipun Rossi sudah membantah
gosip itu.
"Pernah mengalami insiden serupa dengan Franco Uncini
beberapa tahun lalu, saya bisa merasakan bagaimana perasaan mereka,"
tulis Gardner tentang Edwards dan Rossi dalam sebuah kolom di situs
pribadinya.
"Namun, itu bukan salah mereka. Tak ada yang bisa
mereka lakukan. Keduanya akan memutar ulang peristiwa itu dalam pikiran
mereka, lagi, dan lagi, lalu bertanya jika mereka seharusnya bisa belok
ke kiri, ke kanan, atau mengerem lebih keras saat itu."
"Tetapi,
ada sedikit penghiburan, yaitu rekaman TV saat kecelakaan. Sekarang dan
di tahun-tahun yang akan datang, itu akan memperlihatkan pada mereka
bahwa mereka jelas tak memiliki waktu untuk menghindari tabrakan itu.
Hanya saja, sayangnya kasus itu terjadi di tempat yang salah dan saat
yang tidak tepat."
Gardner juga mengungkapkan bahwa, menurutnya,
kecelakaan itu jelas sangat tidak biasa dan sulit diprediksi karena
cepat dan begitu mengerikan. Dia mengaku belum pernah melihat peristiwa
seperti itu sepanjang berkecimpung di arena balap.
"Awal dari
insiden itu tidak sepenuhnya jelas seperti yang terlihat di kamera.
Semua yang kita lihat adalah motornya belok ke kanan dan masuk ke jalur
Colin dan Vale. Saya rasa awalnya ia pasti kehilangan grip depan, dan hanya berusaha untuk mendapatkan grip lagi dan membuatnya bisa kembali meluncur lurus di lintasan," lanjutnya.
Pria
asal Australia ini pun mengakui, MotoGP kehilangan pebalap hebat dan
calon bintang besar. Sayang, semuanya terlalu cepat berakhir karena
Simoncelli telah tiada.
"Dia bisa menjadi bintang masa depan," ujar Gardner kepada Fox Sports. "Dia tampaknya akan menjadi superstar masa depan. Tentu saja menjadi sebuah kehilangan yang besar."
[HDSN, KOMPAS/hdsn]
0 komentar:
Posting Komentar